Teknologi Informasi Pertanian

Di Indonesia pertanian mempunyai peran yang sangat strategis dan penting. Selain sebagai pendorong dalam pertumbuhan ekonomi nasional karena sebagai kontributor kedua terbesar kedua setelah industri manufaktur, sector pertanian juga merupakan penyedia bahan-bahan pokok agar inflasi tetap terkendali dan sebagai penghasil devisa negara.
Sebagai penggerak ekonomi rakyat, peran nyata pertanian dalam konteks ini adalah sebagai penyedia langangan kerja bagi masyarakat dan sumber pendapatan utama petani. Namun pertanian di Indonesia masih ada yang kurang terutama dalam hal pemanfaatan teknologi informasi. Padahal teknologi informasi bisa sangat bermanfaaat bagi para petani. Beberapa manfaat teknologi informasi untuk sektor pertanian :
  1. Petani dapat memperoleh pengetahuan yang tepat yang bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
  2. Petani dapat memperoleh informasi tentang tata cara menangani hama/kerusakan tanaman.
  3. Petani dapat memperluas pemasan hasil pertanian lewat internet.
  4. Para petani sharing dengan petani lain tentang pertanian.
  5. Dapat menemukan cara-cara baru dalam pertanian.
  6. Dapat memperluas ilmu pengetahuan bagi para petani. 
1. Sejarah dan Perkembangan Usaha Tani


         Sejarah Perkembangan Usahatani di Indonesia Pertanian di Indonesia diawali dengan sistem ladang berpindah-pindah, dimana masyarakat menanam apa saja, hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kemudian sistem  bersawah di temukan, orang mulai bermukim ditempat yang tetap, tanaman padi yang berasal dari daerah padang rumput dan kemudian juga diusahakan di daerah-daerah hutan dengan cara  berladang yang berpindah diatas tanah kering. Dengan timbulnya persawahan, orang mulai tinggal tetap disuatu lokasi yang dikenal dengan nama “kampong” walaupun usaha tani  persawahan sudah dimulai, namun usaha tani secara “berladang yang berpindah pindah” belum ditinggalkan. Di Jawa, sejak VOC menguasai di Batavia kebijakan pertanian bukan untuk tujuan memajukan pertanian di Indonesia, melainkan hanya untuk memperoleh keuntungan sebesar besarnya bagi VOC. Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program  pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program Revolusi Hijau yang dimasyarakat petani dikenal dengan program BIMAS. Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia mengalami keterpurukan karena adanya krisis multi-dimensi. Keterpurukan pertanian Indonesia akibat krisis moneter membuat pemerintah dalam hal ini departemen pertanian sebagai stake holder pembangunan pertanian mengambil suatu keputusan untuk melindungi sektor agribisnis yaitu “ pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang  berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi.

2. Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Menurut Martin et al. (2002: 1) Teknologi informasi sendiri berarti, teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi serta teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan informasi. Definisi TI sangatlah luas dan mencakup semua bentuk teknologi yang digunakan dalam menangkap, manipulasi, mengkomunikasikan, menyajikan, dan menggunakan data yang akan diubah menjadi informasi (Martin et al., 2002: 125). Teori ini semakin menguatkan dengan perkembangan teknologi informasi kita dapat mengakses informasi dan menyebarkan informasi dengan cara yang mudah. Bahkan dengan teknologi informasi yang disebut internet kita dapat mendapatkan atau menberikan informasi dengan waktu singkat. Teknologi informasi sampai dengan saat ini berkembang sangat pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi. Hal tersebut mampu menciptakan peralatan yang mendukung perkembangan teknologi informasi, mulai dari sistem komunikasi

3. Perkembangan Teknologi Informasi di Bidang Pertanian

Pertanian merupakan jenis usaha yang memiliki karakter khas, terutama karena ketergantungnnya yang tinggi terhadap alam yang selalu dipengaruhi berbagai fluktuasi, baik musim, jasad pengganggu, dan sebagainya. Guna menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, sekaligus untuk mendongkarak kesejahteraan petani, maka prinsip-prinsip industri, bisnis dan manajemen perlu diterapkan dalam bidang pertanian. Penerapan konsep agribisnis ini diharapkan memperbaiki wajah dan jati diri sektor pertanian, sehingga beragam ekspektasi terhadap sektor ini bisa terwujud.
Penyuluhan merupakan salah satu metode penyampaian informasi yang sangat sederhana dan masih banyak diterapkan atau digunakan oleh departemen-departemen pertanian dalam penyampaian informasi bagi para petani ataupun yang terkait dengan usaha tani. Hal ini dikarenakan media penyuluhan tidak memerlukan banyak biaya (efisien) dan juga media penyampaian informasi secara langsung dari seorang penyuluh kepada para petani. Namun, seiring berjalannya waktu media penyuluhan pun memerlukan teknologi informasi dan komunikasi agar lebih efisien dalam penggunaannya dan penyampaiannya.
Teknologi-teknologi tepat guna dan ramah lingkungan perlu diadopsi oleh petani kita. Kendala dalam pemanfaatan teknologi di bidang pertanian adalah minimnya informasi dalam mengakses teknologi baru tersebut. Hal terebut menyadarkan kita bahwa ada poin yang sangat krusial yang menjadi permasalahn petani, yaitu “Informasi”. Berita-berita mengenai Pertanian di Televisi sangat jarang ditayangkan, sekalipun ditayangkan tidak banyak informasi yang didapatkan terlebih lagi jadwal penayangan yang tidak tepat. Sinetron yang berbalut kemewahan, berita politik yang sarat perebutan kekuasaan, entertainment para artis, dan berbagai suguhan yang secara mental tidak mendidik dan tentu saja tidak bermanfaat bagi petani. Surat kabar pun tidak banyak memberikan kontribusi bagi petani, content berita dan artikel yang dimuatpun tidak jauh berbeda dengan televisi. Seolah semua media membombardir kita, dan tidak berpihak pada pertanian, rakyat kecil dan moral bangsa ini yang semakin hari semakin carut marut.
Kesimpulannya adalah media-media yang ada saat ini sudah tidak mungkin digunakan untuk menyebarluaskan informasi mengenai Pertanian, Teknologi-teknologi penunjuang budidaya, teknologi pasca panen dan berbagai macam kegiatan pertanian yang tentu saja sangat dibutuhkan petani. Kapan pertanian akan menjadi primadona?
Perkembangan ICT (Information and Communication Technology) atau yang lebih dikenal dengan istilah Information Technology (IT) begitu cepat. Persaingan para vendor untuk meraih pasar menyebabkan harga-harga IT secara bertahap mengalami penurunan. Salah satu fasilitas IT yang sangat terkenal adalah Internet. Internet adalah jaringan yang terhubung satu sama lain, sehingga dapat bertukar informasi antar komponen. Internet sudah menjadi trend dan gaya hidup, sehingga internet menjadi media yang sangat efektif pada berbagai bidang untuk menyebarkan informasi.
Penyebaran informasi Pertanian tentu dapat memanfaatkan Internet karena saat ini sudah banyak fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan untuk mengakses internet. Salah satunya adalah telepon seluler. Kenapa Telepon seluler? Jawabannya sederhana, karena barang yang satu ini sudah sangat umum dimiliki oleh petani, bahkan sampai ke pelosok tanah air. Teknologi 3 G dan 3.5 G memungkinkan akses data menjadi cepat dan murah.
Perkembangan ICT (Information and Communication Technology) atau yang lebih dikenal dengan istilah Information Technology (IT) begitu cepat. Persaingan para vendor untuk meraih pasar menyebabkan harga-harga IT secara bertahap mengalami penurunan. Salah satu fasilitas IT yang sangat terkenal adalah Internet. Internet adalah jaringan yang terhubung satu sama lain, sehingga dapat bertukar informasi antar komponen. Internet sudah menjadi trend dan gaya hidup, sehingga internet menjadi media yang sangat efektif pada berbagai bidang untuk menyebarkan informasi. Penyebaran informasi Pertanian tentu dapat memanfaatkan Internet karena saat ini sudah banyak fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan untuk mengakses internet. Salah satunya adalah telepon seluler. Kenapa Telepon seluler? Jawabannya sederhana, karena barang yang satu ini sudah sangat umum dimiliki oleh petani, bahkan sampai ke pelosok tanah air. Teknologi 3 G dan 3.5 G memungkinkan akses data menjadi cepat dan murah.

4. Manfaat Teknologi Informasi di Bidang Pertanian

Perkembangan teknologi informasi senada dan beriringan dengan pekembangan dan peradapan manusia di dunia. Berkembangannya teknologi informasi berarti bekembang pula teknologi komunikasi. Ini berarti memudahkan kita untuk mendapatkan informasi sebanyak- banyaknya maupun memberikan informasi ke seluruh dunia dengan cara yang mudah.
Kemudahan – kemudahan yang didapat dari perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak bagi kemajuan berbagai sector, temasuk sector pertanian. Dengan maraknya perkembangan teknologi informasi di bidang internet sector pertanian pun ikut diuntungkan, karena dengan internet sector pertanian dapat lebih dikenal oleh masyarakat. Karena pada dasarnya kurang lebih terdapat enam dapak positif yang dapat ditimbulkan oleh internet diantaranya adalah internet sebagai media komunikasi, Media pertukaran data, Media untuk mencari informasi atau data, Kemudahan memperoleh informasi, Bisa digunakan sebagai lahan informasi, Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan (Rizki Febri Ardian: Perkembangan Teknologi Bagi Kehidupan Manusia, 2009).
Dengan pengenalan bidang pertanian melalui media-media informasi seperti internet misalnya diharapkan dapat menarik minat masyarakat pada pertanian sehingga dapat meningkatkan citra pertanian yang awalnya pertanian identik dengan kemiskinan. Menjadi sector yang patut diperhitungkan. Informasi – informasi ini dapat berupa profil-profil pengusaha sukses pada bidang pertanian, informasi teknologi terbaru di bidang pertanian, perkembangan trend dibidang pertanian hortikultura, dan lain sebagainya. Jika masyarakat telah mengenal dan melihat potensi yang ada pada pertanian maka diharapkan banyak pemilik modal yang menginvestasikan modal mereka pada bidang pertanian.
Teknologi informasi ini juga dapat dijadikan sebagai ladang yang potensial untuk melakukan transaksi jual mapun beli. Hal ini sangat potensial dalam memajukan sector pertanian khususnya dalam agribisnis. Dengan memanfaatkan teknologi informasi pengusaha pada bidang agribisnis dapat lebih mudah memasarkan dan mengenalkan produk mereka sampai ke pelosok negri bahkan sampai ke luar negri. Ini dapat mengurangi biaya promosi dibanding harus membayar iklan di media lain selain internet. Bukan hanya pihak pengusaha saja yang diuntungkan tapi juga konsumen. Konsumen dapat lebih mudah untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan hanya dengan memesan, kemudian transfer, sangat praktis.
Bagi pengusaha bidang agribisnis juga dapat mendapatkan informasi-informasi berupa teknologi baru pada bidang pertanian yang pada ahrirnya akan bermanfaat bagi kemajuan usahanya. Apalagi saat ini telah ditetapkannya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).



Diambil dari berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bhagawad Gita Bab 3 Sloka 14

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI